Rabu, 25 November 2009

Don’t say,”DO YOU HAVE A BOYFRIEND?”

Untuk muda-mudi yang berusia 20-30 tahun rasanya tak asing bila mendengar percakapan-percakapan klasik, “Kapan lulusnya?” yang biasa ditanyakan pada saat kita masih duduk dibangku kuliah, lalu setelah lulus muncullah pertanyaan lanjutan “Kerja dimana sekarang?” padahal si doi yang ditanyakan pun sedang jobless alias pengangguran, biasalah pengacara ‘pengangguran banyak acara’ setiap hari selalu ada jadwal interview disana-sini padahal belum satupun perusahaan yang menerimanya menjadi pegawai, ini bisa dimaklumi karena lapangan kerja yang tersedia tak sebanding jumlah calon pegawai yang mencari pekerjaan. Namun setelah bekerja muncul pertanyaan lanjutannya,”Kapan nikah?” , dan bagi yang masih menyandang ‘JOJOBA’ atau

trademarknya ‘JOMBLO’ hal tak jauh beda pun ditanyakan ”Sudah punya pacar belum?”. Nanti setelah punya pacar dan melangsungkan pernikahan, beberapa waktu kemudian akan kembali ditanyakan, “sudah isi belum?” itu artinya banyak orang yang mengharapkan calon anggota keluarga baru “anak”…

Itu merupakan rangkaian pertanyaan klasik yang sering kita temukan dalam kehidupan ini. Faktanya banyak diantara kita yang jarang memikirkan hal-hal tersebut sebelum ditanyakan oleh orang-orang terdekat. Biasanya kita akan memikirkan setelah banyak orang yang menanyakan, namun setelah pertanyaan-pertanyaan klasik tersebut tidak pernah bergaung lagi ditelinga kita, pastinya kita akan bersikap cuek dan enggan memikirkan kembali.

Nah, sekarang apa yang kita rasakan ketika pertanyaan tersebut muncul berulang kali tapi kita belum memiliki jawabannya. Tak jarang kita ’ngedumel’ didalam hati, ”Ini lagi... ini lagi yang ditanyain...”, bagi yang belum lulus biasanya berkata dalam hatinya ”Yah, gw juga maunya cepet-cepet lulus tapi (1001 alasan muncul dikepala) tuh skripsinya yang lama banget di acc, dapet dosen pembimbing yang susah banget di temui, bahannya susah banget dicari, atau kata orang-orang yg mau santai biasanya alasannya ”belum siap mental gw untuk bekerja”, ”santai aja kaleee... toh umur gw masih muda”, ”ah... enakan kuliah daripada gw mesti bekerja cari duit sendiri”, dan masih banyak sanggahan yang lainnnya..

Begitu pula untuk yang disuruh cepat-cepat menikah atau berpacaran, mungkin cara menjawab yang pas untuk pertanyaan yang diajukan adalah cukup dengan memberi senyuman. Tapi dalam kenyataan banyak yang mempertanyakan kembali dalam hati masing-masing, ”Iya yah... umur gw udah segini kok gw blom nikah-nikah” , tapi sekali-kali dong menawarkan bilang ”MAU NGGAK SAYA CARIKAN PACAR UNTUKMU” (emangnya gampang apa nyari pasangan, mungkin lebih mudah mencari uang dari pada mencari pasangan ha ha ha ha ha.... :D )

Mungkin untuk semua pertanyaan klasik tersebut satu hal yang bisa kali beri sebagai jawaban adalah ”SENYUMAN”...

Namun tak berhenti disana saja kita tetap harus memikirkan jawaban-jawaban yang menjadi solusi yang mereka harapkan, usaha dan doa merupakan jalan yang tepat agar suatu saat jawaban manis dapat kita lontarkan...

Banyak diantarakan kita pasti bingung, malu, atau paling parahnya menyebabkan tingkat stress meningkat, sehingga tak jarang menghindar disetiap pertemuan dengan orang-orang yang sering menanyakan hal-hal yang kita tahu jawabannya tidak ada. Satu hal yang bisa kita ingat agar kita tidak terlalu pesimis menghadapi hal seperti itu, ”KETIKA SATU PINTU TERTUTUP, MAKA TUHAN AKAN MEMBUKA PINTUNYA YANG LAIN UNTUK KITA” Semua itu ada waktunya dan yakinlah Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang indah untukmu, kapan itu??? Tunggu tanggal mainnya... Bersabar dan banyaklah meminta dalam doa dengan penuh pengharapan pasti Tuhan mendengar jauh lebih dalam yang ada di relung hatimu....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar