Kamis, 07 Mei 2009

TUHAN, AKU INGIN HIDUP


























Seorang sahabat bercerita tentang istri dari mantan pacarnya dikabarkan melakukan kuret alias tindakan aborsi... Terlepas dari benar atau tidaknya hal itu, memang banyak kasus aborsi yg telah terjadi. Penyebabnya biasanya karena kasus perkosaan atau karena hubungan sex bebas sebelum nikah... Tapi tetap saja saya beropini, ABORSI itu tidak dibenarkan... Mengapa?

Mungkin sang korban yg mengandung janin akan berkata,"Inikan bukan kamu yang merasakan, saya tak mau hidup menderita karena bayi ini." Dan mereka tak mengharapkan kehadiran makhluk yg Tuhan sudah ciptakan...

Tetap saja saya berpendapat, mereka bukanlah Tuhan yang dapat mencabut nyawa sang calon bayi, krn sejak dikandung pun janin itu juga termasuk makhluk hidup yg berhak hidup karena alasan HAM...

Jika Anda punya sahabat, rekan, atau siapa pun juga yang berniat menggugurkan kandungannya berikan pemahaman dan mungkin puisi di bawah ini dapat merubah pikirannya agar mereka bisa melahirkan dan menyayangi bayi tersebut nantinya...

MAMA BILANG "TIDAK!"

I
Aku ingin hidup di bumi dan bermimpi,
tertawa bersama banyak anak sebayaku,
meskipun aku ...
Dia yang tak tahu lagi caranya mencintai,
tidak menginginkan aku,
dan dengan sedih aku pulang ke pelukan Allah.


Ada begitu banyak bunga yang ingin kukumpulkan;
dan dari bumi ingin ku hitung bintang-bintang nun jauh di langit sana.

Aku juga ingin berlarian di padang rumput hijau,
dan mandi di parit yang menyegarkan bersama saudara-saudaraku.

Tetapi, tidak seperti anak-anak lain,
aku tak dapat hidup,
aku mati sebelum dilahirkan,
karena mama bilang "tidak" padaku.



II
Dia bilang "tidak" ya Tuhan,
dan hatinya telah menjadi keras melebihi sebongkah batu.
Dia mengusirku pergi,
dan aku pun pulang kepada-Mu,
buat menumpahkan air mata kepedihan di pangkuan-Mu!

Aku ingin mata seorang mama,
sungguh, mata yang begitu indah,
yang menyanyikan puji-pujian ke langit
bersama burung-burung.

Aku ingin mempunyai hati serupa penyair kanak-kanak;

aku ingin berlarian ke padang menerbangkan layang-layangku yang indah.


Tetapi, tidak seperti anak-anak lain,

aku tak dapat hidup;

aku mati sebelum dilahirkan,

karena mama bilang ”tidak”.


Tuhan ampunilah mama yang tidak pernah mengenal aku!

Aku, yang tak pernah hidup,

akan berdoa kepada-Mu utntuk dia.



Puisi doa diatas hanya sebuah imbauan lembut, namun mampu menjadi pisau tajam buat membedah kesadaran kita bahwa hidup ini adalah anugerah Tuhan. Sebagai anugerah kasih dari ”Sang Hidup”, maka kehidupan harus dibela. Membela dan menghargai kehidupan merupakan bagian dari wujud iman kita kepada Tuhan Sang Penyayang Kehidupan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar