Msh teringat dibenakku kisah November 2005, wow inilah awal tanda bahwa "dia" dan "aku" saling membutuhkan...
Kita baru akan tahu bahwa pria dan wanita itu saling melengkapi adalah pada saat keadaan yg mendesak dimana kebutuhan/keperluaan itu tidak bisa dipenuhi seorang diri saja...
Kisah ini dimulai dari "BIBLE CAMP", banyak perjuangan yg perlu dihadapi bersama utk bisa mewujudkan impian kami utk membuat BIBLE CAMP agar bisa tercipta regenerasi antara remaja-pemuda... Karena opini saya kala itu di forum,"Pemimpin yg baik/bagus yang pantas diacungi jempol adalah pemimpin yang bisa melakukan regenerasi, karena utk apa kalo kita jadi pemimpin tapi setelah peralihan kepengurusan kinerja-nya pengurus yg baru semakin buruk."
Hal terburuk yg pernah kami alami adalah MAKIAN dan LARANGAN utk tidak berhubungan lagi... Itu datang dari Bapa-ku, saat itu yg terpikirkan adalah MALU karena semua pandangan mata seakan menyalahkan aku dan dia.. Saat itu aku sportif mengaku salah, namun belum bisa termaafkan. Cuma bisa menangis dan evaluasi diri. Keesokan hari aku minta maaf dan berfikir jalan keluar bersama meski setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, padahal hari H sdh semakin dekat...
Segala permasalahan sedikit demi sedikit terlupakan namun aku masih saja merasa bersalah, maka saat itu aku memang benar2 ingin sendiri, meski butuh "dia" untuk menemani.
Dia pun seperti itu, karena sedang ada masalah dengan anggota pengurus. Dia sering sharing, seakan telingaku ini miliknya, yg selalu mendengar keluhannya.
Suasana akrab dan penuh kehangatan terjalin, apa lagi ketika melakukan perjalanan bersama dari tenda, jalan ke beberapa curug, lalu balik kembali ke tenda...
Mulanya aku tidak mau, karena ku pikir kalo semua pergi siapa yg jaga tenda, ditambah lagi aku hanya bawa satu alas kaki, dan aku paling gak bisa kalo ngeliat sepatuku kotor, akhirnya dia terus membujukku hingga kami berdua plus satu teman pria lagi pun berangkat. Hal pertama dan tak pernah terlupakan adalah ketika tangannya memakaikan sepatu ke kaki ku, jantung mulai berdebar entah apa yg ku rasakan, antara cinta, sahabat, atau persaudaraan? Namun setelah beberapa orang melihat dan berkomentar ada yg beda antara aku dan dia, aku menjadi jaga jarak, padahal waktu itu aku sangat membutuhkan dia, untuk membantuku ditempat-tempat yg tak bisa ku lalui bila sendiri, tapi sempat beberapa lama aku tak sadar klo kami bergandengan tangan padahal kami berada pada medan yg tak parah... Nah, genggaman tangannya, itulah hal kedua yg masih teringat...
Setelah, sampai ke tenda dan free time, aku memisahkan diri dengan yg lain untuk mempelajari lagu dari album baru Franky Sihombing.. Karena aku pikir hujan dan pasti gak akan terdengar, ternyata dr sekian lama aku nyanyi, dia ada pas dibelakangku sambil ikut bernyanyi, ya ampun malu bgt deh.. Nah kehadirannya yg gak bisa diprediksikan, itulah jg yg msh teringat...
Hal lain yg mengingatkanku adalah selimut yg tiba2 saja kukenakan, dia memakaikan selimutnya ke tubuhku tanpa sepengetahuanku. Eh, pagi harinya karena aku bangun kecepetan jd aku bantu cuci piring dan masak sarapan, abis kasian cuma aku dan seorang temanku yg sudah bangun. Kebiasaan rumah selalu terbawa, bekerja sambil nyanyi, yah karena sebagian besar hidupku adalah irama music. Nah,waktunya bangun tinggal msh ada beberapa pria yg blm bangun diantaranya dia, yah spontan aku langsung nyanyi dengan suara agak keras, eh.. ternyata benar tanpa dibangunin, hanya dengar suara nyanyian yang aku nyanyikan, di otomatis ikutan nyanyi... Eh, sebelnya dia minta sarapan spesial kalo yg lain teh manis, dia minta kopi susu... Yah, mau apa lagi, lgs gw bikinin, alasannya "Kapan lagi bisa ngerasa-in kopi susu buatan Tessa.." Untung blom ada istilah,"Cape deh..." klo ada pasti gw lgs bilang ke dia...
Yah, karena bener2 kangen makanya aku tulis ini untuk melepas kerinduanku.. Namun, aku selalu mengharapkan kesempatan kedua... Klo "k2" baca tulisan ini, aku berharap kita bisa bersama lagi, meski tanpa cinta... Aku berharap "k2" bisa menjadi seperti dulu yg aku kenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar