Minggu, 02 November 2008

Ujian Kesabaran yg Tuhan beri

Tahapan demi tahapan ujian kesabaran yang Tuhan hadiahkan untukku berhasil ku lalui sedikit demi sedikit, dan aku sangat berharap kalau ini semua akan menjadikan ku sebagai pribadi yang kuat dan tahan uji...
STEP 1 --> CHOOSE YOUR PRIORITY
Tepat akhir tahun kemarin aku bimbang sekali dan sangat sakit ku rasakan dimana aku berada dalam zona ketidaknyamananku bersama orang-orang yang slalu peduli terhadapku. NATAL, yg tadinya merupakan hadiah terindah yang sudah kurancang jauh sebelum perayaan, ternyata gak seindah harapanku, aku harus menerima kado kepahitan yang dihadiahkan oleh pria yang slama ini aku bangga kan.. Ternyata, mungkin hadiah ini "indah" utk dinikmati surprise lantunan lagu "SEMPURNA" dimainkan secara akustik, namun menyakitkan untuk dirasakan.
Ya, mungkin itu awal mula, ia menabuhkan genderang "gap" diantara kami. Mencoba untuk memperlihatkan yang terbaik dengan group spesialnya. Awalnya aku tak masalah, karena aku juga ingin semua turut berpartisipasi dalam kebersamaan yang kita galang.
Namun, "gap" semakin jelas, dan membuat sebagian besar orang menjadikan ini menjadi suatu masalah. Aku semakin panas. Dan semakin menegaskan langsung kepada semua tentang keberadaan team yang ku merasakan sudah tidak solid lagi.
Mencoba menyelami keinginan pribadi team baru (yg personilnya merupakan pecahan dari team lama), dan meminta satu permintaan sebagai kado natal dan tahun baru sebuah nyanyian.
Namun, orang2 yang sangat ku harapkan utk bernyanyi bersama team ternyata tidak mau ikut dengan berbagai macam alasan, padahal aku sudah merayu dan meminta bahwa ini akan menjadi hadiah yg paling berharga dalam hidupku.
Saat membawakan lagu "... PenyertaanMu sempurna rancanganMu pnuh damai, aman dan sejahtera, walau di tengah badai..." Air mata yang tak tertahankan mulai jatuh ke pipiku. Saat itu ku merasa, sakit sekali membuat farewell mjd gak happy ending...
Mungkin mereka belum tahu bahwa saat itulah keberadaanku untuk bisa bersama2 dengan mereka. Karena aku juga masih ada prioritas lagi yang lebih utama yang harus aku sempurnakan . Prioritasku itu adalah KELUARGA. Aku ingin memiliki dan tinggal di dalam "HOME" bukan "HOUSE". Klo biasanya rumah hanya sebagai tempat saja "HOUSE", tapi aku mau merubahnya menjadi tempat yang nyaman dan menjadi sumber kebahagiaanku "HOME".
Jadi puncaknya kesedihan yang kurasa tak dapat kututupi lagi ketika ku saksikan mereka membawakan lagu "SENTUH HATIKU", saat itu aku hanya bisa ke luar Gereja sambil menangis dan berdoa, "Ya, Tuhan semoga Engkau akan sentuh hati mereka satu persatu serta mengubahkan mereka, sehingga kami dapat bersatu kembali. " Mungkin rasa cinta yang terlalu dalam yang membuat aku merasa seolah kehilangan dia, sosok yang selama ini aku banggakan.
Keputusan yang awalnya meragukan membuatku selalu berdoa agar Tuhan Yesus selalu bimbing aku agar dapat mengambil keputusan yang terbaik. Tangisan yang selalu kupendam akhirnya terhenti di tanggal 1 JAN 2008 saat aku mengajak teman2 yang sangat peduli akan permasalahan ini untuk datang 2 jam sebelum kebaktian utk mengadakan sharing dan doa bersama. Walau tidak terkumpul semua, namun inilah waktu yg tepat tuk umumkan keputusanku bhwa aku akan jarang melayani bersama mereka, karena aku ingin sekali bisa bersama2 keluarga dan buka hati dengan yg lain, yg Tuhan tlah siapkan utkku, itulah yang menjadi pesan Tuhan untukku.
Yang aku rasakan sampai saat ini hanya, rindu... rindu... rindu...
*Aku rindu dengan mereka semua*
STEP2 --> KEJAR PAK CALEG H****A
Maret 2008, selesai sudah pengajuan PROPOSAL n telah di Acc oleh Dosen Pembimbing, eh setelah sekian lama mencari dan menunggu akhirnya berhasil bertemu di bulan Juni 2008, gak nyangka setelah itu saya tetap masih kesulitan utk menemui beliau, ya Tuhan, harus sampai kapan lagi ini berakhir...
Celakanya..., selama proses penantian itu saya sedang mengambil semester sisipan dan setelah beberapa minggu pertemuan hal yang gak pernah saya duga terjadilah... Ahh... kacau... semua rencana saya berantakan dan sejak saat itu saya akhirnya melakukan plan B yaitu fokus mencetak nilai di sisipan, selama proses yang saya rasakan, sering pikiran ini terbelah2 antara mencari pekerjaan utk semester depan, kuliah sisipan, bisnis, skripsi, dll...
Kepenatan yang saya rasakan ini, belum dapat saya tangani...
Yah, namun setelah melewati semester sisipan tersebut, Puji TUHAN saya biasa fokus lagi di SKRIPSI, tapi tetap masih sama krn kesulitan mengejar dosen pembimbing.
Yang selalu menjadi motivasi saya saat itu adalah COST... COST... & COST...
Tapi yang bisa saya lakukan adalah BELAJAR... dan menyerahkan semua kepada TUHAN (dalam doa saya selalu meminta kelancaran karena deadline saya Desember 2008 saya berhasil melakukan penelitian di TELKOM)
"SAYA SUDAH MENGERJAKAN BAGIAN PEKERJAAN YANG HARUS SAYA KERJAKAN, BIARLAH TUHAN MELAKUKAN BAGIANNYA UTK MENYEMPURNAKAN SEMUANYA AGAR MENJADI INDAH PADA WAKTUNYA"
Diwaktu senggang saat membaca Comment dr sebagian teman yang sedang membuat skripsi mereka juga hampir sama seperti saya menghadapi masalahnya masing2, sering kali mereka mengeluarkan kata "MANDEK"
Waktu pun terus berputar dan membuat saya semakin merasa dikejar2 oleh waktu, sekarang yang menjadi lawan saya adalah WAKTU, saya harus berhasil melawan waktu yang ada...
Ketegangan juga satu per satu menghampiri mulai dari pertanyaan orang2 disekeliling, dan gosip seputar pencalonan diri dosen pembimbing sebagai CALEG di Partai No 1 ...
Setiap hari saya harus membawa bahan2 skripsi saya ke kampus, guna persiapan menghadap dosen pembimbing yang tak kunjung bertemu... Sampai akhirnya banyak pihak yang menyarankankan saya untuk ganti dosen pembimbing saja, itu mereka sarankan karena kasihan melihat saya yang gak pernah berhasil menemui dosen pembimbing tersebut...
Saya berdoa terus kepada Tuhan ditengah perasaan yang agak hopeless...
AKHIRNYA... saya berhasil mengejar dosen di parkiran mobil dan meminta utk bimbingan, itu juga dgn bantuan teman2 yang saya minta stay on the spot still he comes.. Thx ya, tmn2...
Klo gak main jegat2an di beberapa titik mah gak bakal bisa ktemu secara kampus banyak banget jalan masuknya...
Tapi, gw terus berdoa dalam proses pertemuan ini, smoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik. Akhirnya, dosen pembimbing menyarankan kepada saya utk ganti dosen pembimbing dengan surat penunjukkan lain ke dosen rujukannya...
Nah, dari sinilah gw mulai melihat secercah harapan baru yg Tuhan berkan.. Thx God, walau pun skripsi blom kelar, tp gw percaya banget Kau akan memberikan hari yang indah pada waktunya...
STEP3 --> KULIAH 1 JAM BERSAMA PA RIDO (SEKRETARIS RT) DEMI DAPET KTP
Di rumah gw itu, bisa dikatakan mobilitas penduduknya tinggi, nampak dari banyaknya penduduk yang pergi pagi pulang malem... Nah, selama kepengurusan yg baru, gw tuh gak tau dengan detail mengenai pengurus yg ada..
Sampai akhirnya, Felix, adik bungsu gw minta tolong pembantu ngurusin KTP ke RT, dan ternyata harus melalui Sekretaris RT utk mendapatkan surat pengantar KTP, karena prosedur kepengurusan baru yg ribet inilah, membuat saya kesal dan segera menemui SEKRETARIS RT, yg notabennya adalah "ORANG SUPER SIBUK, yg GAK MAU MELAYANI PEMBANTU RUMAH TANGGA, padahal sih lulusan S2 UI (UNIVERSITAS INDONESIA)..
Bayangin aja, S2 gitu loh... Masa sih gak bisa bersikap bijaksana dengan keberadaan masyarakatnya. Kita tau sendirilah orang2 di BEKASI itu kan menghabiskan waktu hidupnya di JAKARTA, masak yg bersangkutan, yg butuh KTP harus mengurus sendiri, gak boleh diwakili... Bukannya apa2, pada saat itu juga dah dijelasin utk klo yang bersangkutan (ade gw) sdg pelatihan di luar kota, eh... gak nyangka aja dia bilang,"kapan2 aja deh..." Padahal dah di jelasin mendesak n dirumah gak ada orang, dah gitu BELIAU (YG SUPER SIBUK ITU jg GAK BISA DITEMUI BEBERAPA HARI KEDEPAN)...
Banyak bgt hal yg membuat gw ngerasa kesal wktu ktmu sm dia, yaitu kuliah 1 JAM, yah... Yang inti positif yg bisa gw ambil cuma masalah bertetangga... Yang lainnya mah cuma sikap SIRIK dsb & SIKAP SUBJEKTIF curhatan dari BAPAK n IBU SEKRETARIS DOANG...
Gile loh, gw harus SUPER SABAR waktu ngadepin beliau, tp gw dah mantab-lah nunjukin diri bahwa gw tuh juga warga n jg mahasiswa gitu loh... Sorry yah Sir RIDO... Walau Anda S2, tp sikap EQ Anda gak menunjukkan bahwa Anda S2 dengan cara penyampaian pesan dan argument Anda yang meledak2...
Bukan sombong yah, memang ketegangan kayak gitu hanya bisa dilawan dengan ketenangan.
Siiip deh, semoga sih gw masih terus bisa bertahan dan SABAR.
Btw, saran untuk semua PELAYAN MASYARAKAT layanilah warga Anda dengan sepenuh hati dan pastinya jgn pandang bulu, kayak Mr. RIDO td. Gak jamannya lagi kya begitu saat ini...
JANGAN JUGA MELAYANI KARENA UANG YAH....
STEP4 -->Cerita akan diposting, silahkan datang kembali ke blog ini utk tau kelanjutannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar